Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata Prioritas Diharapkan Rampung 2019

By Admin

nusakini.com--Wakil Presiden (wapres) Jusuf Kalla (JK) berharap pada tahun 2019 pengembangan tiga Kawasan Prioritas Pariwisata semuanya sudah rampung. Hal tersebut dikatakan wapres saat memberikan arahan dalam Rapat Program Pembangunan Pariwisata Indonesia yang dipimpinnya di Kantor Wapres RI, Jakarta, (21/10).

Selain Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Rido Matari Ichwan yang mewakili Menteri PUPR, hadir pula dalam rapat tersebut, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Panjaitan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Perhubungan Budi Karya Samadi, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong serta jajaran dari World Bank.

“Planning sudah terintegrasi, awal bulan depan akan sudah ada finalisasinya. Nanti akan terlihat siapa yang akan berbuat apa, sehingga ada backward planing-nya,” tutur Wapres. Sementara itu, Rido mengungkapkan bahwa Kementerian PUPR pada 2017 akan melaksanakan konstruksi infrastruktur sekaligus menyusun masterplan ketiga destinasi pariwisata prioritas, yakni Danau Toba, Borobudur dan Mandalika.

Saat ini, tambah Rido, beberapa program pengembangan infrastruktur di tiga destinasi wisata prioritas sudah berjalan termasuk juga development plannya. “Tahun 2017, kami akan melaksanakan konstruksi infrastruktur sekaligus menyusun masterplan ketiga destinasi pariwisata prioritas tersebut,” tutur Rido.

Untuk itu, pihaknya mengusulkan pengembangan tiga destinasi wisata prioritas masuk ke dalam Green Book atau Daftar Rencana Prioritas Pinjaman Luar Negeri (DRPPLN) dan Daftar Rencana Kegiatan Hibah (DRKH) 2016. Selain itu, Kementerian PUPR juga mengusulkan penggunaan mekanisme Project Preparation Funding (PPF) dan Program Project Preparation Assistance (PPA) dalam kegiatan penyusunan Intergrated Masterplan pada tiga destinasi wisata prioritas tersebut kepada World Bank.

“Saat ini Kementerian PUPR tengah dalam proses pembentukan tim lelang dan penyiapan pengumuman lelang, serta finalisasi Term of Reference (TOR) untuk penyusunan Intergrated Masterplan pada tiga destinasi wisata prioritas tersebut,” paparnya.

Rido menambahkan, dukungan penuh infrastruktur PUPR adalah mulai dari akses jalam, peningkatan sumber daya air, keciptakaryaan maupun penyediaan perumahan di tiga destinasi wisata prioritas tersebut. “Pada pengembangan kawasan Danau Toba, saat ini ada proses pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu–Tebing Tinggi yang ditargetkan selesai pada 2017. Kemudian, ada juga pembangunan Jalan Tol Tebing Tinggi–Siantar–Parapat yang ditargetkan selesai pada 2019,” terang Rido.

Selain pembangunan jalan tol, lanjutnya, ada pembangunan jalan bypass lingkar luar Longat–Tambunan sepanjang 10 km di Kota Balige, jalan akses Bandara Sibisa sepanjang 2,5 km dan pembangunan Jembatan Tano Ponggol di Kabupaten Samosir. Selain akses, Kementerian PUPR juga akan mendukung penyediaan prasarana air limbah di daerah kumuh sekitar Danau Toba, peningkatan embung Aek Natonang di Kabupaten Samosir, pemeliharaan dan pembersihan Danau Toba, serta pembangunan baru dan peningkatan kualitas rumah swadaya sebanyak 1050 unit yang akan rampung pada 2019.

Sedangkan untuk pengembangan kawasan Borobudur akan dilaksanakan beberapa pembangunan dan rekonstruksi jalan menuju Borobudur, seperti pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen yang akan rampung pada 2019. “Selain akses, Kementerian PUPR juga akan membangun rumah swadaya di Kabupaten Magelang, pengendalian banjir di Sungai Progo, peningkatan fungsi lindung berupa sempadan sungai di kawasan Borobudur dan pembangunan TPS 3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle/mengurangi-menggunakan- daur ulang) di Kabupaten Magelang,” jelas Rido.

Dalam pengembangan kawasan pariwisata di Mandalika, Rido menjelaskan terdapat pembangunan Jalan Gerung menuju Mataram sepanjang 2 KM, peningkatan struktur Jalan Sulin–Penunjak sepanjang 4 KM, pembangunan sumur air tanah untuk air baku di 6 titik Pulau Lombok dan juga beberapa peningkatan kualitas kawasan kumuh di sekitar Mandalika. (p/ab)